seputarkesehatan

Senin, 07 Juli 2025

Termasuk Gejala Covid-19, Coba Atasi Batuk Dengan Obat Tradisional Ini

 


Pasien Covid-19 kini banyak yang mengalami gejala batuk. Selain minum obat resep dokter, Anda bisa menyembuhkan batuk gejala Covid-19 tersebut dengan minum obat tradisional.

Seperti diketahui, batuk merupakan gejala Covid-19 yang banyak terjadi akibat virus corona varian Delta. Gejala ini berbeda dengan kasus Covid-19 saat awal pandemi corona yang berupa anosmia.

Simak daftar obat batuk tradisional yang ampuh ini, sehingga Anda tidak harus konsumsi obat-obatan berbahan kimia. Namun, konsultasikan dahulu dengan dokter Anda sebelum konsumsi obat batuk alami ini.

Batuk pada dasarnya adalah cara tubuh untuk menjaga kebersihan tenggorokan dari dahak maupun pemicu iritasi lainnya. Meski bertujuan melindungi tubuh, tapi batuk yang tak kunjung sembuh bisa begitu mengganggu.

Merangkum WebMD, secara umum batuk yang menyerang dapat dibagi menjadi dua jenis, yakni batuk berdahak dan batuk kering. Dua jenis batuk ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, termasuk infeksi virus, infeksi bakteri, alergi, asam lambung naik, maupun menjadi gejala penyakit tertentu.

Jika Anda ingin mengatasinya, berikut beberapa bahan herbal yang bisa digunakan sebagai obat batuk alami yang ampuh:

1. Teh madu

Obat batuk tradisional yang pertama adalah minuman teh mau. Dilansir dari Medical News Today, menurut beberapa penelitian, madu dapat meredakan batuk. Sebuah studi membandingkan anak-anak batuk yang diberi madu hitam dan obat batuk jenis dekstrometorfan.

Para peneliti melaporkan bahwa madu memberikan bantuan paling signifikan dari mengatasi batuk, diikuti oleh dekstrometorfan. Cara mengobati batuk dengan memanfaatkan madu cukup mudah.

Campurkan 2 sendok teh (sdt) dengan air hangat atau teh herbal. Kemudian, minum ramuan ini sekali atau dua kali sehari. Untuk diingat, jangan berikan madu kepada anak-anak di bawah usia 1 tahun karena malah bisa menyebabkan sejumlah gangguan kesehatan.

2. Air seduhan jahe

Obat batuk tradisional yang kedua adalah minuman seduhan jahe. Jahe diyakini dapat meredakan batuk kering karena memiliki sifat antiinflamasi atau antiperadangan. Jahe juga dapat meredakan mual dan nyeri.

Studi menunjukkan bahwa beberapa senyawa antiinflamasi dalam jahe dapat mengendurkan selaput di saluran udara, yang dapat mengurangi intensitas batuk. Cara mengobati batuk secara alami dengan memanfaatkan jahe juga cukup mudah.

Seduh 20–40 gram irisan jahe segar ke dalam secangkir air panas. Kemudian, diamkan dulu selama beberapa menit sebelum diminum. Anda bisa menambahkan madu atau sari lemon untuk meningkatkan rasa dan lebih menenangkan batuk. Tapi ingatlah, bahwa beberapa orang yang punya masalah lambung bisa mengalami heartburn dan sakit perut saat mengonsumsi wedang jahe atau air seduhan jahe.

Simak daftar obat batuk tradisional di halaman selanjutnya

3. Air putih

Air putih hangat juga bisa menjadi obat batuk tradisional. Tetap terhidrasi sangat penting bagi orang yang sedang mengalami batuk atau pilek. Penelitian menunjukkan bahwa minum air pada suhu kamar dapat meredakan batuk, pilek, dan bersin.

Namun, orang yang mengalami batuk dengan gejala pilek atau flu dapat mengambil manfaat dari minum air hangat. Studi melaporkan bahwa minuman hangat dapat mengurangi lebih banyak gejala, termasuk sakit tenggorokan, kedinginan, dan kelelahan.

Beberapa jenis cairan yang bisa digunakan sebagai obat batuk alami, meliputi:

  • Kuah kaldu
  • Teh herbal
  • Teh hitam tanpa kafein
  • Air putih hangat
  • Jus buah hangat 
4. Makanan dengan sumber probiotik

Obat batuk tradisional yang keempat adalah makanan sumber probiotik. Probiotik tidak secara langsung meredakan batuk, tetapi dapat meningkatkan sistem kekebalan dengan menyeimbangkan bakteri di usus.

Sistem kekebalan yang unggul dapat membantu melawan infeksi atau alergen yang mungkin menyebabkan batuk. Salah satu jenis probiotik, bakteri yang disebut Lactobacillus, memberikan manfaat sederhana dalam mencegah flu biasa, menurut penelitian.

Beberapa makanan juga secara alami kaya akan probiotik yang bisa dimanfaatkan sebagai obat batuk alami yang ampuh, antara lain:

  • Yoghurt
  • Sup miso
  • Roti dengan ragi sourdough
5. Akar marshmallow

Obat batuk tradisional yang kelima adalah akar marshmallow. Akar marshmallow adalah ramuan yang memiliki sejarah panjang digunakan sebagai pengobatan untuk batuk dan sakit tenggorokan. Kandungan getal yang dimiliki akar tanaman marshmallow dipercaya bisa menjadi obat alami batuk.

Sebuah penelitian kecil pada 2005 mengungkapkan bahwa sirup obat batuk herbal yang mengandung akar marshmallow secara efektif dapat meredakan batuk akibat pilek dan infeksi saluran pernapasan. Akar Marshmallow juga tersedia sebagai ramuan kering atau teh dalam kantong.

Tambahkan air panas ke salah satu bentuk ramuan tersebut dan kemudian minum segera atau biarkan dingin terlebih dahulu. Semakin lama akar marshmallow terendam dalam air, semakin banyak getah yang ada di minuman.

Tapi ingatlah, bahwa akar tanaman marshmallow mungkin juga memiliki efek samping bisa menyebabkan sakit perut. Jika ini terjadi, cara mengatasinya adalah minum cairan ekstra.

Simak daftar obat batuk tradisional di halaman selanjutnya

6. Larutan air garam

Obat batuk tradisional yang keenam adalah larutan air garam. Larutan air garam adalah salah satu obat batuk alami yang paling efektif untuk mengobati sakit tenggorokan dan batuk basah. Larutan air garam dapat mengurangi dahak dan lendir di bagian belakang tenggorokan yang dapat mengurangi kebutuhan untuk batuk.

Cara mengobati batuk secara alami dengan air garam cukup mudah. Mulanya, aduk setengah sendok teh garam ke dalam secangkir air hangat sampai larut. Kemudian, biarkan larutan agak dingin sebelum digunakan untuk berkumur.

Biarkan campuran itu bertahan di belakang tenggorokan selama beberapa saat sebelum dimuntahkan. Coba berkumurlah dengan air garam beberapa kali setiap hari sampai batuk membaik.

Demi keamanan, sebaiknya hindari memberikan larutan air garam kepada anak kecil. Anak-anak mungkin tidak dapat berkumur dengan benar, dan menelan air garam bisa berbahaya.

7. Nanas

Obat batuk tradisional yang selanjutnya adalah buah nanas. Nanas mengandung enzim bernama Bromelain. Enzi mini paling berlimpah di inti buah. Bromelain dilaporkan memiliki sifat antiinflamasi dan mungkin juga memiliki sifat mukolitik, yang berarti dapat memecah lendir dan mengeluarkannya dari tubuh.

Beberapa orang minum jus nanas setiap hari untuk mengurangi lendir di tenggorokan dan menekan batuk. Namun, mungkin tidak ada cukup bromelain dalam jus untuk meredakan gejala. Suplemen bromelain tersedia dan mungkin lebih efektif untuk meredakan batuk.

Namun, yang terbaik adalah berbicara dengan dokter sebelum mencoba suplemen apa pun. Untuk diketahui, pada beberapa orang, ada kemungkinan alergi terhadap bromelain, dan ramuan ini juga dapat menyebabkan efek samping dan berinteraksi dengan obat-obatan. Orang yang menggunakan pengencer darah atau antibiotik tertentu tidak boleh mengonsumsi bromelain.

8. Daun hyme

Obat batuk tradisional yang kedelapan adalah dauh hyme. Rempah-rempah yang kerap digunakan sebagai bumbu masakan ini juga bisa dimanfaatkan sebagai obat batuk alami.

Hyme bahkan dipercaya berkhasiat juga untuk mengatasi sakit tenggorokan, gejala bronkitis, dan masalah pencernaan. Cara mengobati batuk dengan memanfaatkan thyme bisa dicoba di rumah. Buat teh hyme dengan menambahkan 2 sendok teh hyme kering ke dalam secangkir air panas. Kemudian, diamkan selama 10 menit sebelum disaring dan diminum.

9. Teh peppermint

Obat batuk tradisional yang lainnya adalah minuman teh peppermint. Melansir Health Line, daun peppermint telah lama dikenal memiliki khasiat sebagai obat batuk herbal. Kandungan menthol dalam peppermint dapat menenangkan tenggorokan dan bertindak sebagai dekongestan atau pemecah lendir.

Cara mengobati batuk dengan peppermint bisa saja dilakukan di rumah. Cobalah minum minum teh peppermint atau menghirup uap minyak esensial peppermint. Untuk dipahami, apabila berbagai cara mengobati batuk yang bisa dijajal di rumah tidak juga dapat memberikan perbaikan kondisi selama tiga minggu, siapa saja wajib berkonsultasi ke dokter.
Itulah daftar obat batuk tradisional yang ampuh. Ingat, konsultasi dengan dokter sebelum menggunakan bahan herbal tersebut sebagai obat batuk. Semoga cepat sembuh.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "11 Cara Mengobati Batuk yang Bisa Dijajal di Rumah",

Batuk Alergi pada Anak Tak Kunjung Sembuh, Kenali Pengobatan yang Tepat

 


Batuk memang mekanisme tubuh untuk membersihkan saluran napas. Namun, jika batuk terjadi dalam waktu lama maka kemungkinan ada penyebab yang harus diwaspadai, salah satunya alergi. Bagaimana mengatasi batuk alergi pada anak yang tak kunjung sembuh?

"Batuk alergi mungkin bersifat musiman dan biasanya tidak disertai demam atau nyeri badan, serta tidak menular," ungkap ahli alergi dan imunologi anak, Jason Catanzaro, MD, dikutip dari Yale Medicine.

Biasanya batuk jenis ini hanya terjadi di sekitar pemicu alergi, seperti bulu kucing atau serbuk sari pohon. 

Tentang batuk alergi pada anak

Dikutip dari laman Medical News Today, alergi memang dapat menyebabkan batuk kronis. Alergen atau pemicu alergi tertentu dapat menyebabkan anak batuk-batuk jika memang ia sensitif terhadapnya. 

Menurut American College of Allergy, Asthma, & Immunology (ACAAI), jika seseorang sensitif terhadap debu, bulu hewan peliharaan, serbuk sari, atau alergen umum lainnya, kemungkinan besar ia akan mengalami batuk terus-menerus selama pemicu tersebut ada. 

Alergi adalah suatu kondisi di mana sistem kekebalan tubuh seseorang bereaksi berlebihan terhadap sesuatu yang biasanya tidak berbahaya. Salah satu gejala alergi adalah batuk.

Hal ini sering kali disebabkan oleh iritasi dan peradangan pada saluran udara yang berkembang sebagai bagian dari respons imun terhadap alergen. Beberapa pemicu umum yang dapat menyebabkan batuk alergi antara lain:

  • Serbuk sari musiman (demam/rinitis alergi)
  • Spora jamur
  • Bulu, urine, atau air liur binatang
  • Debu dan tungau debu

Batuk alergi pada anak tak kunjung sembuh bisa terjadi akibat reaksi pada sistem pernapasan bagian atas, sistem pernapasan bawah, atau malah keduanya.

Pengobatan batuk alergi pada anak di rumah

Beberapa cara mengobati batuk alergi di rumah antara lain:

1. Mengonsumsi obat batuk yang dijual bebas

Obat alergi, seperti antihistamin, obat semprot hidung, dan dekongestan, dapat membantu mengurangi peradangan dan produksi lendir yang dapat menyebabkan batuk. Namun ingat, untuk anak-anak sebaiknya lakukan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu supaya lebih aman ya, Bunda.

2. Menggunakan humidifier

Humidifier atau alat pelembap udara dapat digunakan sebagai salah satu cara pengobatan batuk alergi pada anak tak kunjung sembuh. Alat ini membantu meredakan hidung tersumbat dan iritasi tenggorokan.

3. Menggunakan air purifier 

Alat pembersih udara berkualitas tinggi dapat membantu mengurangi jumlah alergen dan iritan di udara dalam rumah atau kamar tidur anak. 

4. Mengonsumsi obat resep

Jika memang anak sudah memiliki resep obat batuk alergi dari dokter, maka gunakan sesuai anjuran untuk meringankan batuk alergi yang memengaruhi saluran pernapasan.

Kapan batuk alergi perlu diperiksa oleh dokter?

Ilustrasi Anak BatukIlustrasi Anak Batuk/Foto: Getty Images/iStockphoto/Krishna Tedjo

Pada sebagian besar kasus, batuk alergi pada anak dapat diatasi dengan perawatan di rumah. Namun, dalam kasus tertentu sebaiknya jangan tunda untuk membawa Si Kecil periksa ke dokter. Termasuk jika muncul gejala berikut ini:

  • Batuk berlangsung lebih dari 3 minggu
  • Batuk yang tidak kunjung membaik setelah menggunakan pengobatan rumahan atau mengonsumsi obat 
  • Disertai nyeri dada atau sesak napas
  • Penurunan berat badan yang tidak terduga
  • Bengkak di sekitar sisi leher 

Segera cari juga pertolongan medis jika mengalami batuk disertai gejala serius seperti:

  • Kesulitan menelan
  • Batuk darah
  • Demam yang tidak kunjung sembuh
  • Ada perubahan suara

Dokter akan menentukan apakah batuk disebabkan oleh alergi atau ada penyebab lainnya. 

Apakah alergi anak bisa disembuhkan?

Dikutip dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), alergi adalah salah satu jenis gangguan dari sistem kekebalan. Alergi dapat terjadi bila sistem kekebalan seseorang memiliki sensitivitas yang berlebihan terhadap protein tertentu, yang bagi orang lain tidak menimbulkan masalah.

Gejala alergi pada anak dapat berbeda-beda. Misalnya seperti gatal-gatal, diare, nyeri perut, sariawan, migrain, batuk, pilek, atau sesak napas. Biasanya gejala berlangsung cukup lama atau tak kunjung sembuh.

Seorang anak bisa sembuh atau terbebas dari gejala alergi bila orang tua memiliki kemampuan mengenali gejala alergi, kemampuan mendeteksi anak alergi terhadap apa, dan kemampuan mengontrol alergen penyebabnya.

Demikian ulasan tentang batuk alergi pada anak tak kunjung sembuh. Batuk alergi bisa berlangsung selama berhari-hari, selama penyebab alergi masih ada. Jadi, segera kenali faktor penyebab alergi Si Kecil, ya.

Demam Anak Belum Turun Meski Sudah Minum Obat, Harus Apa?

 

Demam Anak Belum Turun Meski Sudah Minum Obat, Harus Apa?

Demam anak yang tak kunjung turun tentunya membuat ibu khawatir, apalagi bila si kecil sudah minum obat penurun panas. Sambil memantau kondisi anak dan menjaga makan dan minumnya, sebaiknya cari tahu apa yang menyebabkan demam anak tidak kunjung turun dan cara mengatasi kondisi ini. Yuk, simak artikel berikut!

Demam Anak Belum Turun Meski Sudah Minum Obat, Harus Apa?

Demam anak tidak turun, apa sebabnya?

Sakit rsv demam pilek

Demam adalah penyakit yang sering dialami anak-anak. Sebenarnya, ini merupakan tanda bahwa tubuh sedang terserang infeksi atau mengalami peradangan. 

Akhiri drama sebelum tidur & tantrum. Dapatkan trik parenting harian langsung ke WhatsApp Anda.

Demam biasanya bisa pulih dengan sendirinya setelah 3—5 hari setelah obat penurun panas.

Bahkan, demam anak bisa segera turun dengan minum obat penurun panas yang dijual bebas.

Namun, bila demam tidak kunjung sembuh hingga seminggu berturut-turut, ini bisa menandakan masalah yang lebih serius.

Berikut kemungkinan penyebab demam pada anak tidak kunjung turun.

1. Penggunaan obat yang tidak tepat

Perhatikan aturan pakai obat penurun panas untuk si kecil. Dosis obat perlu disesuaikan dengan usia dan berat badan anak.

Melansir situs NPS Medicinewise, berikut aturan pakai untuk obat paracetamol dan ibuprofen.

  • Dosis paracetamol yang direkomendasikan untuk anak usia 1 bulan sampai 12 tahun adalah 15 mg/kg berat badan. Diminum sebanyak 3—4 kali sehari atau setiap 4—6 jam.
  • Dosis ibuprofen untuk anak usia 3 bulan sampai 12 tahun adalah 5 mg sampai 10 mg/kg berat badan. Diminum maksimal 3 kali sehari atau sekitar 6—8 jam.

Aturan pakai yang tidak tepat dapat menyebabkan kinerja obat tidak efektif. Mungkin hal inilah yang menyebabkan demam pada anak tidak kunjung turun.

2. Penyebab utama tidak diatasi

Seperti yang disampaikan sebelumnya, demam bukanlah penyakit, melainkan gejala adanya peradangan atau infeksi pada tubuh.

Oleh karena itu, sambil minum obat penurun panas, Anda juga perlu memberikan pengobatan untuk infeksi yang si kecil alami agar demam anak segera turun.

Penyebab demam anak tidak turun bisa jadi meliputi salah satu dari faktor-faktor berikut ini:

  • gangguan sistem imun sehingga sulit melawan infeksi,
  • anak memiliki kanker, terutama leukimia (kanker darah) pada anak,
  • efek samping kemoterapi,
  • penyakit pada paru-paru,
  • radang pada usus,
  • peradangan yang memengaruhi pembuluh darah.

Bila disebabkan oleh salah satu kondisi di atas, demam pada anak yang berkepanjangan juga seharusnya diikuti oleh gejala lain sesuai penyakit yang mendasarinya.

Sementara itu, jika demam pada anak berkepanjangan, gejala yang muncul biasanya meliputi berikut ini:

  • suhu melebihi 38ºC pada anak atau melebihi 37,5ºC pada bayi, 
  • keringat mengucur deras, 
  • tubuh panas dingin (meriang), 
  • sakit kepala, 
  • nyeri tubuh atau sendi, 
  • kelemahan, 
  • sakit tenggorokan, 
  • kelelahan, 
  • batuk, 
  • ruam merah di kulit, dan 
  • hidung mampet.